---
Mahasiswa KKN Unhas Gel. 114 Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Bersama Masyarakat Desa Rijang Panua
Rijang Panua, 31 Juli 2025 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 114 yang ditempatkan di Desa Rijang Panua menggelar kegiatan program kerja bertema edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat dengan mengusung tiga topik penting yang berkaitan langsung dengan kebutuhan dan potensi lokal desa.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Rijang Panua, Rudi Tompang, dan turut dihadiri oleh Syafruddin, Kasi Pelayanan Umum Kecamatan Kulo yang mewakili Camat Kulo, serta Muhammad Bahman, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kulo, dan Asrul, PPL Desa Rijang Panua.
Dalam sambutannya, Kepala Desa menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa yang telah merancang program-program yang bermanfaat dan relevan. “Kami menyambut baik kegiatan ini, karena mampu memberikan wawasan baru sekaligus keterampilan yang bisa diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Adapun program kerja yang dilaksanakan di antaranya:
1. “Pentingnya Memahami Hukum Waris Guna Menghindari Konflik Keluarga” oleh Kumala Fanstasya, yang memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya pengetahuan hukum waris sebagai upaya mencegah perselisihan dalam keluarga.
2. “Pentingnya Air Bersih: Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Filtrasi Air Sederhana Skala Rumah Tangga” oleh Nur Apni Syarif, yang mengajarkan cara pembuatan alat penyaring air dengan bahan mudah dan murah, sebagai solusi alternatif di tengah tantangan air bersih.
3. “Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Sekam Padi sebagai Briket Ramah Lingkungan” oleh Livya Destiny Putri, yang dirangkaikan dengan praktek langsung pembuatan briket dari sekam padi, limbah pertanian yang sangat melimpah di Desa Rijang Panua.
Dukungan dan semangat tinggi juga datang dari pihak Kecamatan dan BPP. Perwakilan Camat dan Kepala BPP Kulo memberikan apresiasi atas pelaksanaan program ini, serta berharap agar ilmu dan keterampilan yang diperoleh dapat terus diterapkan dan dikembangkan oleh masyarakat.
Peserta yang terdiri dari aparat desa, kader PKK, tokoh masyarakat, pemuda, serta mahasiswa KKN dari UMS Rappang, STIE Makassar Maju, dan IAIN Parepare, terlihat sangat antusias mengikuti sesi-sesi pelatihan, khususnya praktek pembuatan briket dan alat filtrasi air.
“Kami berharap, hasil dari kegiatan ini tidak berhenti di sini saja. Pemanfaatan limbah sekam padi menjadi briket ini sangat potensial untuk dikembangkan, bahkan bisa menjadi komoditas ekspor ke depan, mengingat Desa Rijang Panua adalah salah satu lumbung padi terbesar di Kabupaten Sidenreng Rappang,” ujar Kepala BPP Kulo, Muhammad Bahman.
Dengan kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk membangun kesadaran, keterampilan, dan inovasi dalam pengelolaan potensi lokal secara berkelanjutan.
---